4 tahun lalu banyak cerita dan kejadian yang kami lalui , saat Malaikat kecil kami lahir tanpa sehelai baju bayi dan persiapan perlengkapan bayi 1 pun, Karna Zia lahir prematur 1 bulan lebih cepat dari perkiraan dokter, alhasil bunda ngk nyiapin apa-apa, jangankan baju bayi, bedong selembar pun tak punya.
8 Agustus malam pukul 23:00 pecah ketuban, dengan gesit suami langsung membawa ku ke UGD sekali lagi tanpa membawa apapun, hanya baju di badan dan dompet dengan uang Rp 20.000 saja yang kami punya, masyaALLAH... bisa di bayangkan melahirkan tanpa pegang uang sama sekali, walaupun BPJS tetap donk harus ada uang di tangan, tapi saat itu
Rp 20.000 yang kami punya.
Belum selesai sampai di sana saat di lakukan pemeriksaan ada obat yang harus kami tebus tanpa di tanggung BPJS.
Pusing ia harus memikirkan dari mana uang Rp 250.000 untuk menebus obat, jika tidak di tebus akan berakibat fatal untuk si cabang bayi , sementara obat harus segera di beli.
Seketika suami entah terbang ke mana mencari uang untuk membeli obat dengan membawa resep dokter, dan aku.... terbaring di UGD bed rest sambil memutar otak kemana harus mencari uang, gajian tanggal 10 masih 2 hari lagi, sedih, lelah bahkan ingin menyerah dengan keadaan.
Saudara sahabat teman tetangga tak ada yang tau kami hanya berjuang berdua, menagis dan berusaha berdua tanpa harus merepotkan siapapun.
Alhamdulillah 2 jam kemudian suami datang dengan obat yang sudah di resepkan.
1 masalah sudah kami lewati kini aku hanya harus fokus 2 hari ke depan, Zia harus di tahan di dalam perut untuk pematangan paru Karna usia belum cukup untuk dilahirkan, selama 2 hari di ruang UGD setiap jam nya perawat memeriksa detakan jantung Zia dan aku di suruh banyak minum sebagai pengganti air ketuban, kebayang donk gimana ngapnya minum 2 botol air ukuran 1.5L dalam 1 jam, yang paling kasihan suami ku harus bolak-balik ke toilet buat ambil pespot 😀 secara aku ngk di bolehin gerak sedikit pun, jika banyak gerak air ketuban akan semakin banyak keluar.
Sambil menunggu 2 hari kedepan kami memutar otak lagi kemana akan kami pinjam perlengkapan bayi, Karna untuk membeli kami sudah tak ada uang.
Alhamdulillah pertolongan Allah selalu datang di waktu yang tepat, teman 1 office meminjam kan perlengkapan bayi dari bedong baju bayi sarung tangan kaki dan topi bayai lengkap 1 tas, terlewati masalah 1 lagi.
13 Agustus 2018
Dokter bilang ok buk kita rangsang dan jam 7 kami akan menyuntikkan obat rangsang ya buk, ok kataku dengan santai nya dari jam 7 sampai jam 9:40 pagi saat obat rangsang di masukkan perut rasanya di obaok-obok, pinggang panas, kaki ngilu sampai keringat dingin, dan... 09:40 menit terdengar suara yang begitu kecil hingga jika tidak di dekat kan maka suara itu takkan terdengar, lalu dengan lembut sang dokter mengatakan anaknya cewek ya buk, Alhamdulillah lengkap untuk selanjutnya pengecekan fisik akan kami lakukan di ruang bayi, dan bapak akan menyaksikan.
Alhamdulillah dengan segala cobaan malaikat kecil yang ku beri nama Kanzia Nadhifa Farzana ( Kesucian hati seorang perempuan yang cerdas dan ingin mempertahankan agamanya dengan taat beribadah ) telah lahir ke dunia mewarnai hidup kami.
Sesuai artinya itulah harapan orang tua terhadap anaknya.
Nama : Kanzia Nadhifa farzana
Tanggal : 13 Agustus 2018
berat badan : 2.1 (premature dan normal),
pukul : 9:40.
Tinggi 46cm.
Zia.... panggilan nama terindah nya, malaikat kecil yang kini tumbuh semakin pintar cerdas dan masyaALLAH begitu banyak kosakata yang ia kuasai hingga aku tak mampu untuk menjawab semua pertanyaan nya.
Kini usia nya menginjak 4 tahun, wahhh... serasa baru kemarin melahirkan nya ke dunia dan kini udah 4 tahun aja, ketika lelah dan ingin menyerah dengan keadaan, melihat wajah polos Zia rasa lelah terobati jika melihat senyum nya.
Teruslah menjadi anak yang ceria, cerdas Soleha dan selalu buat kami tersenyum,
Sehat selalu anak bunda, Allah akan selalu melindungi Zia dan bahagia selalu nak....
Love ❤️ you anak Soleha
sehat sehat selalu kak zia... comel sangat lah anak gadis niee
BalasHapus